Saat membahas mengenai kerja sistem reproduksi manusia, Anda mungkin pernah mendengar istilah oogenesis dan spermatogenesis. Lantas, apa saja perbedaan antara oogenesis dan spermatogenesis ini? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini. Perbedaan oogenesis dan spermatogenesis Jauh sebelum pembuahan dan proses kehamilan berlangsung, tubuh manusia akan melakukan serangkaian proses pembentukan sel reproduksi atau gamet yang disebut gametogenesis. Gametogenesis terbagi menjadi dua proses yang berbeda, yakni oogenesis dan spermatogenesis. Pada dasarnya, oogenesis dan spermatogenesis memiliki sejumlah perbedaan yang mendasar, mulai dari jenis sel yang dihasilkan, lokasi pembentukan, dan tahapan prosesnya. Untuk mengetahui perbedaan dari keduanya, Anda dapat memperhatikan poin-poin berikut ini. 1. Definisi Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur ovum pada wanita. Sel telur merupakan sel kelamin betina yang matang dan siap untuk dibuahi oleh sperma selama proses reproduksi. Sementara itu, spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma spermatozoa pada pria. Sel sperma akan bergerak dan membuahi sel telur yang berada di dalam tubuh wanita. 2. Lokasi pembentukan Sel telur dibentuk pada indung telur ovarium dalam sistem reproduksi wanita. Ovarium terdiri dari ribuan folikel ovarium, yang masing-masing mengandung sel telur primer. Proses oogenesis akan berlangsung hingga sel telur matang dan siap dilepaskan dari ovarium ke tuba falopi melalui suatu proses yang disebut ovulasi. Sel sperma diproduksi pada bagian tubulus seminiferus dalam testis. Di dalam dinding tubulus, terdapat banyak sel yang disebut sel sertoli yang mendukung pematangan sel sperma. Selanjutnya, sel sperma yang telah matang akan disimpan dalam epididimis dan akan keluar dari tubuh pria saat ejakulasi. 3. Tahapan proses Perbedaan oogenesis dan spermatogenesis dapat Anda lihat dari tahapan proses yang terjadi. Dikutip dari laman The Biology Notes, keseluruhan proses oogenesis atau pembentukan sel telur terbagi dalam tiga fase, yakni fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal. Spermatogenesis atau pembentukan spermatozoa juga terdiri dari tiga tahapan, tetapi ketiganya adalah spermatositogenesis, spermatidogenesis, dan spermiogenesis. 4. Keberlangsungan proses Proses oogenesis sudah berlangsung sejak janin masih berusia 8–20 minggu di dalam kandungan. Namun, sel telur pada tubuh wanita masih berbentuk oosit, yaitu sel yang belum matang. Pematangan oosit akan berlanjut saat memasuki usia pubertas pada masa remaja. Siklus ini terus berlangsung hingga berhenti pada periode menopause. Sementara itu, spermatogenesis akan mulai berlangsung saat pria memasuki masa pubertas. Proses pembentukan sel sperma ini akan terus terjadi hingga seseorang meninggal. 5. Jumlah sel yang dihasilkan Proses spermatogenesis mampu menghasilkan empat sel sperma dari satu sel induk sperma spermatogonium. Sel ini akan memperbanyak diri dengan tahapan mitosis dan meiosis. Berbeda dengan spermatogenesis, oogenesis hanya mampu menghasilkan satu sel telur dari satu sel induk telur oogonium. 6. Frekuensi produksi Jumlah oosit akan berkurang seiring bertambahnya usia. Maka dari itu, proses oogenesis hanya terbatas pada jumlah sel telur pada tubuh dan akan berlangsung dalam waktu-waktu tertentu. Sel telur yang matang akan dilepaskan satu buah setiap bulan. Sel telur matang yang tidak dibuahi oleh sperma akan meluruh bersama jaringan rahim saat haid atau menstruasi. Setelah memasuki masa pubertas, spermatogenesis pada tubuh pria akan terus berlangsung untuk menghasilkan lebih dari jutaan sel sperma setiap hari. 7. Waktu produksi Keseluruhan oogenesis membutuhkan waktu sekitar 12 hari untuk menyelesaikan satu siklus pembentukan sel telur. Namun, sel telur matang baru akan dilepaskan tiap satu bulan sekali. Sementara itu, testis akan terus-menerus menghasilkan sel sperma dalam spermatogenesis. Pada umumnya, dibutuhkan waktu sekitar 64–72 hari untuk menyelesaikan serangkaian proses ini. 8. Ukuran sel reproduksi Perbedaan oogenesis dan spermatogenesis juga terlihat dari ukuran sel yang diproduksinya. Sel telur yang dihasilkan oleh oogenesis berukuran relatif besar. Bahkan, ovum yang berdiameter 0,1 milimeter mm merupakan salah satu sel manusia yang ukurannya paling besar. Sementara itu, sel sperma berukuran jauh lebih kecil daripada sel telur. Struktur spermatozoa terdiri dari bagian kepala dan ekor sepanjang 0,05 mm atau 50 micron. 9. Motilitas Perbedaan oogenesis dan spermatogenesis juga bisa dilihat dari motilitas alias kemampuan gerak dari sel-sel yang dihasilkannya. Spermatozoa atau sel sperma bersifat motil yang berarti punya kemampuan bergerak untuk membuahi sel telur. Motilitas sperma umumnya dapat diketahui melalui analisis sperma. Di sisi lain, ovum atau sel telur bersifat non-motil yang berarti tidak dapat bergerak dengan sendirinya. 10. Materi genetik Sel sperma yang dihasilkan melalui spermatogenesis memiliki dua kromosom yang berbeda, yaitu kromosom X dan kromosom Y. Sementara itu, proses oogenesis menghasilkan sel telur yang hanya memiliki kromosom X. Jenis kelamin perempuan berasal dari sperma kromosom X yang membuahi sel telur XX, sedangkan jenis kelamin laki-laki berasal dari sperma kromosom Y yang membuahi sel telur XY. Tabel perbedaan oogenesis dan spermatogenesis Melalui pembahasan poin-poin sebelumnya, diketahui bahwa spermatogenesis dan oogenesis merupakan serangkaian proses penting untuk mendukung proses pembuahan hingga kehamilan. Spermatogenesis berfungsi untuk menghasilkan sel sperma pada pria, sedangkan oogenesis berfungsi untuk menghasilkan sel telur pada wanita. Untuk merangkum pembahasan di atas, berikut merupakan tabel perbedaan spermatogenesis dan oogenesis yang bisa Anda cermati. Spermatogenesis Oogenesis Pembentukan sel sperma spermatozoa pada pria Pembentukan sel telur ovum pada wanita Terjadi pada testis pria Terjadi pada indung telur ovarium wanita Melalui tiga tahapan, yakni spermatositogenesis, spermatidogenesis, dan spermiogenesis Melalui tiga fase, yakni fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal Berlangsung sejak pubertas dan berakhir saat orang tersebut meninggal dunia Awalnya dimulai dari dalam kandungan, lalu berlanjut pada masa pubertas hingga menopause Menghasilkan empat sel sperma dari satu sel induk sperma spermatogonium Hanya menghasilkan satu sel telur dari satu sel induk telur oogonium Pembentukan berlangsung setiap hari untuk memproduksi jutaan sel sperma Pembentukan terjadi secara berkala untuk memproduksi satu sel telur setiap bulan Sel sperma berukuran kecil dengan panjang dari kepala hingga ekor 0,05 mm Sel telur berukuran besar dengan diameter 0,1 mm Sel sperma bersifat motil atau memiliki kemampuan bergerak untuk membuahi sel telur Sel telur bersifat non-motil atau tidak memiliki kemampuan untuk bergerak Sel sperma memiliki dua kromosom berbeda, yakni kromosom X dan Y Sel telur hanya memiliki kromosom Y Kesimpulan Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma di dalam testis pria. Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur di dalam ovarium indung telur wanita. Perbedaan oogenesis dan spermatogenesis dapat diketahui dari berbagai faktor, seperti tahapan proses, frekuensi dan waktu produksi, hingga jumlah sel yang dihasilkan. Spermatogenesis dan oogenesis penting untuk mendukung kehamilan sehingga masalah pada keduanya bisa menyebabkan gangguan kesuburan pada pria dan wanita.
PenjelasanTahapan - Tahapan pada Spermatogenesis Proses yang terjadi pada spermatogenesis merupakan pembelahan sel yang meliputi pembelahan meiosis, mitosis I, dan mitosis II. Pembelahan sel pada spermatogenesis terjadi dalam empat fase. Keempat fase tersebut adalah fase pembelahan, pertumbuhan, pematangan, dan spermiogenesis.
Pengenalan Hello Sobat Ilyas, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang proses spermatogenesis. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sperma pada pria. Proses ini sangat penting karena sperma merupakan sel yang bertanggung jawab dalam pembuahan sel telur pada wanita. Nah, agar kamu lebih paham, yuk kita lengkapi skema proses spermatogenesis berikut ini! Tahap-Tahap Proses Spermatogenesis Tahap 1 Proliferasi Pada tahap ini, sel-sel diploid di dalam tubulus seminiferus mengalami pembelahan mitosis menjadi sel-sel haploid primer. Sel-sel primer ini nantinya akan menjadi sel-sel sperma. Tahap 2 Meiosis Pada tahap ini, sel-sel primer yang terbentuk pada tahap sebelumnya mengalami pembelahan meiosis. Proses ini terdiri dari dua tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II. Pada meiosis I, sel-sel primer mengalami pembelahan sehingga terbentuk sel-sel sekunder yang memiliki kromosom haploid. Kemudian, pada meiosis II, terjadi pembelahan sel yang menghasilkan sel-sel spermatid. Tahap 3 Diferensiasi Pada tahap ini, sel-sel spermatid mengalami diferensiasi menjadi sel sperma yang matang. Selama proses ini, sel sperma akan mengalami perubahan bentuk dan struktur sehingga dapat bergerak dan mempunyai daya hidup yang lama. Tahap 4 Spermiogenesis Pada tahap ini, sel sperma yang sudah matang akan mengalami spermiogenesis. Proses ini meliputi pembentukan kepala, leher, dan ekor pada sel sperma. Kepala sel sperma berisi inti yang mengandung materi genetik, sedangkan ekor sel sperma berfungsi untuk menggerakkan sel sperma. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Spermatogenesis Faktor Internal Faktor internal yang mempengaruhi proses spermatogenesis antara lain hormon, nutrisi, dan kesehatan reproduksi. Hormon testosteron yang dihasilkan oleh kelenjar testis sangat berperan dalam proses spermatogenesis. Nutrisi yang baik juga sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi. Faktor Eksternal Faktor eksternal yang mempengaruhi proses spermatogenesis antara lain suhu, radiasi, dan zat kimia. Suhu tubuh yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mengganggu proses spermatogenesis. Radiasi dan zat kimia seperti pestisida dan logam berat juga dapat mempengaruhi kualitas sperma. Kesimpulan Itulah proses lengkap dari spermatogenesis. Proses ini sangat penting bagi pria karena sperma merupakan sel yang bertanggung jawab dalam pembuahan sel telur pada wanita. Faktor internal dan eksternal juga mempengaruhi proses spermatogenesis. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan sangat penting untuk menjaga kualitas sperma. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat Ilyas yang sedang mencari informasi tentang proses spermatogenesis. Sampai Jumpa Kembali di Artikel Menarik Lainnya!
Amonggurucom. Berikut ini adalah ulasan mengenai materi IPA Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 K13 Fertilisasi dan Kehamilan. Materi pokok Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi Manusia, terbagi menjadi 6 (enam) sub materi, sebagai. Berikut ini uraian materi Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi pada submateri Fertilisasi dan Kehamilan.
Lengkapilah skema proses spermatogenesis berikut ini! tolong bantu Jawaban Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma. Spermatogenesis pada manusia terjadi di testis. Pembentukan sperma dipengaruhi oleh hormon testosteron. Pembahasan Berikut ini keterangan proses pada gambar secara urut dari atas ke bawah 1. Spermatogonium 2. Mitosis pendewasaan 3. Spermatosit primer 4. Meiosis 1 5. Spermatosit sekunder 6. Meiosis 2 7. Spermatid 8. Diferensiasi spermiogenesis 9. Spermatozoa Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sperma pada pria dengan cara pembelahan mitosis dan meiosis. Spermatogenesis terjadi di tubulus semeniferus atau testis. Adapun tempat menyimpan sperma sementara terjadi di epididimis. Pelajari lebih lanjut tentang organ reproduksi manusia di 7439629″ class=”sg-link”>7439629. Proses pembentukan sperma atau spermatogenesis pada manusia adalah sebagai berikut 1 spermatogonium —-> 1 spermatosit primer —-> 2 spermatosit sekunder —-> 4 spermatid —-> 4 spermarozoa 1. Spermatogonium Spermatogonium merupakan sel induk sperma yang akan mengalami pembelahan secara mitosis sampai akhir hayat. Spermatogonium terdiri dari 46 kromosom bersifat 2n/diploid kromosom berpasangan. 2. Spermatosit primer Spermatosit primer merupakan hasil mitosis dari spermatogonium. Spermatosit primer akan mengalami pembelahan meiosis untuk membentuk sperma. Spermatosit primer terdiri 46 kromosom dan bersifat 2n. 3. Spermatosit sekunder Spermatosit sekunder merupakan hasil meiosis satu dari spermatosit primer. Pada tahap ini terjadi reduksi kromosom yaitu pengurangan jumlah kromosom dari induknya. Spermatosit sekunder terdiri dari 23 kromosom dan bersifat n/haploid kromosom tidak berpasangan. 4. Spermatid Spermatid merupakan hasil meiosis kedua dari spermatosit sekunder. Spermatid terdiri dari 23 kromosom yang bersifat n / haploid kromosom tidak berpasangan. 5. Sperma / spermatozoa Sperma merupakan hasil diferensiasi atau spermiogenesis dari spermatid. Pada tahap ini terjadi perubahan pada spermatid menjadi sperma yang memiliki kepala, leher dan ekor. Sperma terdiri dari 23 kromosom dan bersifat n / haploid dan merupakan tahap sperma yang telah matang. Pelajari lebih lanjut tentang proses oogenesis di 13770092″ class=”sg-link”>13770092. Sperma yang sudah matang memiliki bagian-bagian seperti kepala, leher, bagian tengah, dan ekor. Bagian kepala sperma terlindungi suatu badan yang disebut akrosom berfungsi saat proses menembus lapisan dinding sel telur. Pada bagian tengahnya leher sperma terdapat banyak mitokondria yang berfungsi menyediakan energi untuk menggerakkan ekor sperma. Pelajari lebih lanjut tentang hormon reproduksi di 23226116″ class=”sg-link”>23226116. Detil jawaban Kelas 9 Mapel Biologi Bab Sistem Reproduksi Pada Manusia Kode AyoBelajar
Berikutini tahapannya. Proses spermatogenesis bermula dari sel-sel germinal awal atau sel primordial dalam embrio membelah secara mitosis dan mengalami diferensiasi (berkembang) sehingga membentuk spermatogonium yang bersifat diploid (2n).Pada saat kelas 11, kamu tentunya pernah memelajari pelajaran Spermatogenesis. Apa yang bisa kamu tangkap dari proses spermatogenesis? Secara umum, hal yang kamu ketahui tentang spermatogenesis merupakan sebuah tahap reproduksi pada pria dalam memproduksi sperma. Lalu, bagaimana tahapan-tahapan dari spermatogenesis hingga akhirnya menghasilkan sperma? Artikel ini akan memberikan penjelasan lengkap terkait proses spermatogenesis. Mulai dari pengertian, proses, struktur alat reproduksi pria yang merupakan tempat spermatogenesis berlangsung, serta tips menjaga kesehatan sperma. Simak pembahasannya di bawah ini! Pengertian Spermatogenesis Apakah kamu pernah bertanya bagaimana sperma dihasilkan? Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma. Spermatogenesis terjadi pada tubulus seminiferus yang ada di dalam testis. Secara lengkap, spermatogenesis adalah sebuah proses di mana sel-sel germinal primer pada pria mengalami pembelahan dan menghasilkan sel-sel yang disebut spermatogonium. Untuk lebih lengkapnya tentang bagaimana proses spermatogenesis, akan dijelaskan pada pembahasan di bawah ini. Bagaimana Proses Spermatogenesis Terjadi? Proses spermatogenesis berlangsung kurang lebih 17 hari. Proses ini memanfaatkan energi dari sel-sel sertoli. Berikut ini pembahasan tentang proses spermatogenesis 1. Spermatogonium Fase awal proses spermatogenesis dimulai dari spermatogonium yang bersifat diploid 2n. Spermatogonium ini mengandung 23 pasang kromosom. 2. Spermatosit Primer Selanjutnya, spermatogonium akan membelah secara mitosis menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer sifatnya masih diploid 2n. 3. Spermatosit Sekunder Kemudian, spermatosit primer akan membelah, disebut dengan pembelahan meiosis I. Pada proses ini, spermatosit primer berubah menjadi spermatosit sekunder. Jumlah spermatosit sekunder ada dua. Untuk ukurannya masih sama dengan spermatosit primer, tetapi sifatnya berubah menjadi haploid n. Spermatosit sekunder mengandung 23 kromosom. 4. Spermatid Spermatosit sekunder akan membelah lagi menjadi empat. Proses ini dinamakan fase meiosis II. Ukuran dan bentuk spermatid masih sama dengan spermatosit sekunder. 5. Sperma Matang Proses spermatogenesis yang terakhir adalah pembentukan sperma matang. Spermatid yang sudah berubah menjadi sperma matang akan menuju saluran epididimis. Struktur Alat Reproduksi Pria Alat reproduksi pria terdiri dari penis, testis, skrotum, dan saluran pengeluaran. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya, beserta fungsinya masing-masing 1. Penis Secara umum, penis pada organ reproduksi pria berfungsi untuk mengeluarkan urine dan semen, selain itu penis juga berguna sebagai alat kopulasi persetubuhan. Penis sendiri terdiri dari tiga bagian, yaitu akar, badan, dan glans penis. Di bagian badan penis, terdapat jaringan erektil silindris dan banyak pembuluh darah, yaitu dua korpus karvernosa dan satu korpus spongiosum sebagai pembungkus saluran uretra. Saluran uretra inilah yang menjadi jalur sperma keluar. Selanjutnya, di kepala penis atau glans penis terdapat ujung-ujung syaraf sensoris. Sementara pada kulit akar penis ditumbuhi rambut. 2. Skrotum Bagian alat reproduksi lainnya adalah skrotum, disebut juga kantong pelir. Skrotum pada pria berjumlah sepasang yang dipisah oleh septum internal. Pada skrotum terdapat otot dartos yang bisa membuat skrotum mengerut dan mengendur. Sementara itu, masing-masing skrotum terdapat testis. 3. Testis Testis berada di dalam kantong skrotum. Fungsi testis sendiri dalam proses reproduksi pria adalah untuk memproduksi sperma. Selain itu, testis juga berguna untuk menghasilkan hormon reproduksi pria atau testosteron. 4. Saluran Pengeluaran Bagian alat reproduksi pria yang terakhir adalah saluran pengeluaran, yang terdiri dari saluran epididimis, saluran vas deferens, saluran ejakulasi, dan saluran uretra. Saluran epididimis berguna sebagai tempat menyimpan sperma hingga sperma mengalami proses pematangan Kemudian, sperma yang sudah matang disalurkan ke vas deferens. Lalu, sperma keluar menuju saluran ejakulasi dan disemprotkan lewat saluran uretra. Selain jalur mengeluarkan cairan sperma, saluran uretra juga merupakan jalur untuk mengeluarkan urine. Bagaimana Cara Menjaga Kualitas Sperma? Sebagai seorang pria, penting untuk menjaga kualitas sperma agar tetap sehat. Sperma yang sehat masih berhubungan dengan kesehatan tubuh. Berikut ini beberapa tips untuk menjaga dan meningkatkan kualitas sperma yang wajib diketahui, dikutip dari Alodokter 1. Konsumsi Vitamin dan Mineral Ada beberapa jenis vitamin dan mineral dari makanan atau bisa lewat konsumsi suplemen yang bisa membuat kualitas sperma kamu tetap sehat. Salah satunya adalah vitamin D dan zinc. Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D dan zinc, bisa memperbaiki pergerakan sperma dan menambah jumlahnya. Contoh makanan yang mengandung zinc, yaitu daging, produk olahan susu, kerang, sereal, dan roti. Lalu, vitamin D bisa kamu peroleh dengan berjemur di bawah sinar matahari di pagi hari. Vitamin D juga bisa dijumpai pada ikan, daging merah, kuning telur, dan hati. 2. Menjaga Asupan Nutrisi Makan makanan sehat dan bernutrisi juga bisa meningkatkan kualitas sperma. Pastikan setiap harinya kamu tetap mengonsumsi buah dan sayur secara seimbang. Kamu juga bisa makan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti beras merah, kentang, sereal, dan gandum. Nutrisi yang harus dipenuhi lainnya agar kualitas sperma tetap terjaga, yaitu vitamin, serat, mineral, dan protein. Makan protein dalam jumlah tinggi serta omega-3, seperti ikan, telur, dan daging merah juga bisa membantu meningkatkan kualitas sperma. Protein adalah bahan utama membentuk sel dalam tubuh termasuk sel-sel yang membantu proses spermatogenesis. 3. Pola Hidup Sehat Tak hanya memperhatikan makanan yang dikonsumsi saja. Cara meningkatkan kualitas sperma bisa dengan menjaga pola hidup agar tetap sehat, seperti berolahraga secara rutin, menjaga berat badan agar selalu ideal, menghindari hal-hal yang membuat stres, serta berhenti mengonsumsi alkohol, rokok, dan tidak menggunakan obat-obatan terlarang Banyak yang tidak tahu, menggunakan pakaian dalam yang ketat bisa mengurangi kualitas sperma, sehingga sebaiknya untuk menghindarinya agar sperma kamu tetap sehat. Beberapa penelitian menuliskan jika mandi air panas, meletakkan laptop atau alat elektronik lain di paha yang bisa meningkatkan suhu di sekitar alat reproduksi pria juga dapat menyebabkan produksi sperma melambat. Tak hanya mendapatkan sperma yang tetap berkualitas, dengan menjaga pola hidup sehat, kamu akan terhindar dari banyak penyakit berbahaya. Jadi, tidak ada salahnya untuk tetap menerapkan hidup sehat. 4. Konsumsi Suplemen Ada beberapa suplemen yang bisa membantu menjaga kualitas sperma, seperti D-aspartic acid D-AA. Suplemen tersebut mengandung asam amino yang bisa meningkatkan kadar testosteron Beberapa suplemen herbal, seperti ginseng, rujak polo, dan akar maca juga dipercaya bisa meningkatkan kualitas sperma pada pria. Harus diingat bila suplemen-suplemen herbal yang dipercaya bisa meningkatkan kualitas sperma masih perlu diteliti lebih lanjut. Apakah kamu sudah jauh lebih paham mengenai proses spermatogenesis? Apabila kamu ingin mendapatkan pembahasan yang lebih lanjut terkait materi spermatogenesis atau pelajaran sekolah lainnya, bergabunglah bersama Bimbel Online Quipper Video
Lengkapilahskema proses spermatogenesis berikut ini! Jawaban: Skema proses spermatogenesis yaitu1. Spermatogonium (diploid)2. Spermatosit primer (diploid)3. Spermatosit sekunder (haploid)4. Spermatid (haploid)5. Sel sperma (haploid) 5. Saat ovum mengalami pembuahan, zigot yang dihasilkan akan berkembang dan menempel pada dinding endometrium
Di sini, elo akan mempelajari tentang pengertian spermatogenesis, tahapan, dan perbedaannya dengan oogenesis. Halo Sobat Zenius! Di materi sebelumnya bahkan di SMP, elo udah belajar mengenai sistem reproduksi. Nah, sistem reproduksi itu dibagi menjadi dua, yaitu reproduksi secara aseksual seperti membelah diri dan seksual dengan cara perkawinan. Yang namanya perkawinan itu mengharuskan adanya jantan dan betina. Ngomong-ngomong tentang jantan dan betina, ujung-ujungnya kita bakal bahas yang namanya sel sperma dan sel telur. Nah, proses pembentukan sel sperma dinamakan spermatogenesis dan sel telur dinamakan oogenesis. Selengkapnya bisa elo baca pada uraian di bawah ini! Apa Itu Spermatogenesis?Tahapan SpermatogenesisPerbedaan Spermatogenesis dengan OogenesisContoh Soal dan Pembahasan Spermatogenesis Apa Itu Spermatogenesis? Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma atau sel gamet jantan di dalam testis, tepatnya pada tubuli seminiferi. Nah lho, masih ingat nggak anatomi sistem reproduksi pada pria? Organ-organ penyusun sistem reproduksi pada pria Dok. Baca Juga Sistem Reproduksi Pria dan Gangguannya – Materi Biologi Kelas 11 Tahapan Spermatogenesis Tahapan spermatogenesis secara berurutan adalah spermatogonium, spermatosit primer, spermatosit sekunder, spermatid, dan sperma. Secara umum, tahap pembentukan sperma ini meliputi 2 proses, yaitu 1. Spermatositogenesis Tahap ini disebut juga dengan tahap pembelahan mitosis dan meiosis, yang berlangsung dari spermatogonium 2n menjadi spermatosit primer 2n. Selanjutnya ada meiosis I yang merupakan pembelahan dari spermatosit primer 2n ke spermatosit sekunder n. Kemudian masuk ke tahap meiosis II, yaitu pembelahan dari spermatosit sekunder n menjadi spermatid n. 2. Spermiogenesis Tahap ini merupakan perubahan dari spermatid n menjadi spermatozoa atau sel sperma. Untuk lebih jelasnya, elo bisa mengamati gambar proses spermatogenesis berikut ini Gambar proses spermatogenesis Dok. Sel sperma pada masing-masing orang memiliki ukuran yang berbeda, tapi bentuknya kurang lebih sama. Tapi, jangan elo berpikir bentuk sperma itu seperti pada gambar di atas sperm aja, ada kepala, badan, ekor. Sempurna deh pokoknya. Nggak, guys. Bentuk sperma bermacam-macam, ada yang hanya kepalanya, ada yang tanpa ekor, dan ada yang kepalanya dua. Lalu, sel sperma pada hewan dan manusia juga bentuknya kurang lebih sama lho, guys. Nih gue ada gambar sperma sapi waktu lagi kegiatan PKL praktik kerja lapangan di salah satu perusahaan peternakan. Gambarnya memang nggak begitu jelas, karena gue nge-crop dari salah satu video dokumentasi pribadi. Setidaknya elo ada gambaran kalau bentuknya nggak jauh beda dari yang digambarkan atau diilustrasikan selama ini lah ya. Gambar sperma sapi Dok. penulis Baca Juga Proses Pembentukan Urine pada Ginjal – Materi Biologi Kelas 11 Perbedaan Spermatogenesis dengan Oogenesis Tahap spermatogenesis dan oogenesis nggak jauh beda. Bedanya terletak pada tahap meiosis I. Jika pada spermatogenesis menghasilkan spermatosit sekunder n dan n, maka pada oogenesis hanya menghasilkan 1 oosit sekunder dan 1 badan polar. Selain itu, oogonium hanya menghasilkan satu sel ovum yang fungsional. Berbeda dengan sel sperma dengan empat sel fungsional. Elo bisa lihat perbedaannya di bawah ini Perbedaan spermatogenesis dan oogenesis Arsip Zenius Baca juga Pengertian Oogenesis dan Tahap-Tahapnya – Materi Biologi Kelas 11 Contoh Soal dan Pembahasan Spermatogenesis Untuk menguji sejauh mana sih pemahaman elo terhadap materi biologi yang satu ini, gue ada beberapa contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi. Contoh Soal 1 Perhatikan gambar gametogenesis berikut ini Gametogenesis Dok. Pengurangan jumlah kromosom terjadi pada tahap …. a. Perkembangan sel 1 ke sel 2 b. Perkembangan sel 2 ke sel 3 c. perkembangan sel 3 ke sel 4 d. Perkembangan sel 4 ke sel 5 e. Nggak Terjadi pengurangan jumlah kromosom pada gametogenesis tersebut Jawab b. Perkembangan sel 2 ke sel 3. Pembahasan Pengurangan jumlah kromosom terjadi pada saat pembelahan meiosis I. Nah, meiosis I itu terjadi saat perkembangan spermatosit primer nomor 2 menjadi spermatosit sekunder nomor 3. Download Aplikasi Zenius Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga! Contoh Soal 2 Pernyataan yang tepat mengenai oogenesis adalah …. a. Oogenesis menghasilkan 4 sel fungsional b. Oogonium melakukan pembelahan meiosis dan menghasilkan oosit primer c. Badan polar I juga mengalami pembelahan meiosis II d. Pada saat ovulasi, oosit sekunder akan dilepaskan ke tuba falopi dan melanjutkan proses pembelahan meiosis II e. Oosit sekunder memiliki jumlah kromosom yang sama dengan oosit primer Jawab d. Pada saat ovulasi, oosit sekunder akan dilepaskan ke tuba falopi dan melanjutkan proses pembelahan meiosis II. Pembahasan Coba elo perhatikan lagi tahapan oogenesis di atas. Pertama-tama, oogonium 2n mengalami pembelahan mitosis dan menghasilkan oosit primer 2n. Pembelahan tersebut akan menghasilkan sel yang jumlah kromosomnya sama dengan induknya. Kemudian, oosit primer akan mengalami pembelahan meiosis I menghasilkan oosit sekunder n dan badan polar I n. Di sini terjadi pengurangan jumlah kromosom. Oosit sekunder dilepaskan dari ovarium saat ovulasi. Jika terjadi fertilisasi, maka oosit sekunder akan melanjutkan pembelahan ke meiosis II untuk menghasilkan ootid n dan berkembang menjadi ovum n. ***** Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang spermatogenesis? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi ini di video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini menggunakan akun yang sudah didaftarkan di website dan aplikasi Zenius sebelumnya, ya! Nah, biar belajar elo makin seru, sobat Zenius bisa berlangganan paket belajar Zenius! Di sini elo bakal belajar bareng tutor asik dan berpengalaman yang siap menemani perjuangan belajar lo. Klik aja banner di bawah ini untuk info lengkapnya! ***Prosesini mengalami tiga fase yakni spermatositogenesis, meiosis hingga spermiogenesis. 6.) Pada fase spermatositogenesis menghasilkan spermatosit. 7.) Pada fase meiosis maka akan menghasilkan spermatid serta pengurangan setengah pada jumlah kromosom dan juga jumlah DNP per sel nya. 8.) Pada fase spermiogenesis menghasilkan spermatozoa. 9.)Sel gamet terdiri atas gamet jantan spermatozoa yang dihasilkan di testis dan gamet betina ovum yang dihasilkan di ovarium. Proses pembentukan gamet atau sel kelamin disebut Gametogensis. Gametogenesis terbagi menjadi dua yaitu spermatogenesis dan Skema Spermatogensis Gambar Skema SpermatogenesisSpermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa yang terjadi di organ kelamin jantan yaitu testis tempatnya di tubulus seminiferus. Spermatogenesis terdiri dari tiga fase, yaitu spermatositogenesis, meiosis, spermiogenesis. Spermatositogenesis, pada fase ini spermatogonium membelah melalui tahap pembelahan mitosis menghasilkan generasi sel baru berupa spermatosit. Meiosis, pada fase ini spermatosit mengalami 2 kali pembelahan secara berturutan dengan mereduksi sampai ½ jumlah kromosom dan jumlah DNA per sel dan menghasilkan spermatid. Spermiogenesis, pada fase ini spermatid mengalami proses sitodiferensiasi sehingga menghasilkan spermatozoa. Sel sperma yang terbentuk tersebut bersifat haploid n.Sepermatogenesis tidak berlangsung secara serentak dalam semua tubulus seminiferus tetapi secara bergelombang, siklus spermatogenesis berlangsung selama kurang lebih 64 Skema OogenesisGambar Skema OogenesisOogenesis adalah proses pembentukan sel telur ovum di dalam ovarium. Tidak seperti spermatogenesis yang dapat menghasilkan jutaan spermatozoa dalam waktu yang bersamaan, oogenesis hanya mampu menghasilkan satu ovum matang sekali dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonium. Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari fetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonium yang bersifat diploid telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan pertama, semua oogonium membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer. Selanjutnya, semua oosit primer membelah secara meiosis, tetapi hanya sampi fase profase I. Pembelahan meiosis tersebut berhenti hingga bayi perempuan dilahirkan, ovariumnya mampu menghasilkan sekitar 200 ribu hingga 2 juta oosit primer, namun hanya sekitar 40 ribu yang tersisa saat anak perempuan pubertas dan hanya 400 yang akan matang atau berkembang masa pubertas, oosit primer melanjutkan pembelahan meiosis I, hasil pembelahan tersebut berupa dua sel haploid, satu sel yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel yang berukuran lebih kecil disebut badan kutub tahap selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub primer akan mengalami pembelahan meiosis II. Pada saat itu, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel, yaitu atu sel berkuran normal disebut ootid dan satu sel lagi yang berkuran lebih kecil disebut badan polar kutub tersebut bergabung dengan dua badan kutub sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan kutub primer sehingga diperoleh tiga badan kutub sekunder. Ootid mengalami perkembangan lebih lanjut menjadi ovum matang, sedangkan ketiga badan kutub mengalami degenerasi hancur.Ovum atau sel telur yang matang diovulasikan dikeluarkan dari ovarium selama siklus reproduksi perempuan. LengkapiSkema Proses Spermatogenesis Berikut Ini Written By Chase Herry1940 Thursday, 17 February 2022 Add Comment Edit Spermatogenesis merupakan proses pembentukan penjara kelamin jantan alias semen untuk dapat bereproduksi pada manusia dan dabat. 5Dh3t4.